Rabu, 23 Agustus 2017

Paytren, Halal Dengan Nilai A Plus

Seminar Paytren Haram
SURABAYA | duta.co – Booming financial teknologi (fintech) di Indonesia dalam dua tahun terakhir membuat sistem pembayaran berubah. Dorongan penggunaan transaksi nontunai (cashless) secara perlahan namun pasti mulai familiar bagi masyarakat Indonesia. Misalnya untuk pembayaran tagihan, listrik, air, telepon, dan pembayaran lainnya kini sudah banyak menggunakan aplikasi.

Saat ini, kata Dr Imron Mawardi, pengamat perbankan syariah dari Unair , terdapat puluhan fintech yang akan dan sudah beroperasi di Indonesia. Jenisnya juga beragam, di antaranya peer to peer dan crowd founding.

“Kenyataan ini tidak bisa dihindari karena tren perbankan semua mengarah ke cashless dan fintech menjadi solusi bagi perbankan. PayTren, bisa masuk menjadi salah satu fintech dan sudah mendapatkan sertifikasi syariah dari MUI. Ini sudah kuat dari sisi legalitas dan keamanan,” kata Dr Imron dalam Seminar Ekonomi Syariah yang digelar Harian Duta dan Astranawa Institute, Senin (21/8).

Imron menambahkan, PayTren salah satu sistem loket pembayaran online yang sudah mendapatkan sertifikasi syariah dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Tidak mudah bagi MUI memberikan sertifikat syariah kepada PayTren, minimal ada 12 kriteria yang harus dilalui.

“Kini PayTren tidak hanya loket pembayaran online, namun berkembang dengan jenis layanan lain karena Paytren sudah memiliki SIM L, siup yang menjadi syarat penjualan berjenjang,” jelas Imron.

Dengan lisensi yang sudah didapatkan PayTren, kata Imron, tidak ada alasan lagi untuk diragukan halal atau haram, karena sudah pasti halal dan syar’i. PayTren yang kini banyak digunakan masyarakat menengah bawah bisa meningkatkan perekonomian masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital.

H Reza Ahmad Zahid LC MA, pengasuh Ponpes Al Mahrusiyah, Lirboyo, Kediri menambahkan, Paytren produk yang halal dan tidak perlu diperdebatkan lagi. Tidak sekedar halal melainkan halal dengan nilai lebih.

“PayTren kalau dinilai mendapatkan A plus. Seperti halnya hukum asal mualamat menurut kaidah fiqih, segala sesuatu di dunia boleh. Selama tidak ada dalil dan argumen yang mengharamkannya makanya tetap boleh,” jelas Reza Ahmad Zahid.

Reza Ahmad menegaskan, mualamah banyak jenisnya. Sesuatu yang mengandung unsur riba, dhoror (penipuan), dhorot (efek negatif), al jahalah (tidak ada transparansi) antara penjual dan pembeli hukumnya haram.

“Selama PayTren terhindar dari empat ini, hukumnya halal. Dan sampai saat ini, PayTren terhindar dari empat masalah yang menyebabkan menjadi haram. Sekali lagi, PayTren, hukumnya halal dengan nilai A plus,” tegas Reza Ahmad Zahid.

Menurut dia, PayTren alat transaksi masa kini yang sedang berkembang dan dikembangkan oleh Ustad Yusuf Mansur. “Semua transaksi pembayaran bisa dilakukan dengan menggunakan PayTren dan ini menjadi inovasi yang sudah disesuaikan dengan tren teknologi yang berkembang saat ini,” jelasnya.

Sementara KH Ma’ruf Khozin dari PWNU Jatim mengatakan tidak perlu lagi ada keraguan dalam PayTren. “Didapatkannya sertifikasi syariah dari MUI memberi ketegasan bahwasanya secara syariah PayTren tidak melanggar dan aman dijadikan salah satu usaha,” jelasnya.

Menurut dia, masalah ekonomi bisa dikembangkan dan diinovasikan asalkan tidak melanggar rambu-rambu kaidah yang ada. MUI pastinya butuh waktu lama untuk memberikan sertifikat syariah kepada PayTren. “Jika PayTren belum memenuhi syarat, maka Dewan Syariah Nasional MUI tidak akan memberikan sertifikat tersebut,” jelasnya.

Dengan diberikannya sertifikat syariah ini, Ma’ruf berharap PayTren bisa meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya masyarakat menengah ke bawah. “Semoga PayTren bisa meningkatkan perekonomian umat. Sebab, walaupun belum ada sertifikat tapi pelanggannya sudah 1,6 juta orang,” jelasnya.

Ma’ruf menambahkan, ditinjau dari sisi aqad/transaksinya Paytren itu sah. Sebab dalam Paytren yang dijual adalah aplikasi dan atau lisensi. Di mana dalam fiqh kita, jual beli “manafi’ non-kebendaan” namun di dalamnya bernilai “mal” ini boleh dan sah. Seperti jual beli merek, hak cipta, lisensi, pulsa, dll.

“Aplikasi yang dijual Paytren berguna untuk mempermudah transaksi. Mulai bayar listrik, PDAM, Pajak, Pulsa, dst dengan harga mulai Rp25.000 s/d Rp10.000.000,” katanya.

Dalam forum tersebut, seorang bernama Jasman AMD yang mengaku sebagai duta Paytren bercerita bahwa dia lulusan ITS. Awalnya menjadi penjual siomay. Namun, setelah dia bergabung dengan PayTren mengalami banyak kemajuan ekonomi.

“Saya bisa umrah bersama lima anggota keluarga saya, bisa beli rumah, bisa beli mobil juga berkat bergabung dengan PayTren,” ujar Jasman yang mendapat aplaus tepuk tangan dari hadirin.

Jasman yang telah memiliki banyak downline di PayTren mengatakan, dia tidak memperoleh semua yang dia dapat itu dengan enak-enakan, tetapi kerja keras.

“Saya menghadiri seminar-seminar PayTren tanpa dibayar atau mendapat akomodasi. “Saya biayai akomodasi sendiri,” ujar Jasman.

Jasman juga sempat mengkritisi acara diskusi atau seminar yang tidak dihadiri manajemen PayTren. Dia sendiri tak bisa duduk di kursi pembicara karena tidak ada tugas atau delegasi dari pihak PayTren.

Namun, Mokhammad Kaiyis selaku Direktur Duta Masyarakat saat membuka acara sudah menjelaskan bahwa undangan kepada PayTren sudah sampai di meja pihak PayTren. Hanya karena waktunya mendadak, pihak PayTren tidak bisa mengirimkan wakil.

“Pihak PayTren ingin menggelar seminar lagi dengan pembicara yang sama dengan yang diundang hari ini (kemarin-red). Kita siap. Nanti bisa kita kerja samakan dengan Fakultas Ekonomi Syariah Unair, UINSA Surabaya, atau Unesa,” ujar Kaiyis. imm

Sabtu, 12 Agustus 2017

Sosialisasi Pebisnis Treni Jakarta 20 Agustus 2017

Penasaran Bagaimana Anak Muda Ini Bisa Berpenghasilan 200 Juta/bulan dari Handphone dan Bersedekah 100 Juta/bulan ???

Dengarkan apa yang dikatakan ustadz Yusuf Mansur dalam video berikut !
Paytren memang sangat Fenomenal !! Setiap harinya tidak kurang dari 1000 orang bergabung untuk bisa menghemat biaya pengeluaran rutinnya setiap bulan dan mencoba peluang bisnis yang telah mendapatkan Sertifikasi Syariah dari MUI.

Tak heran jika saat ini sudah 1,6Juta Orang menggunakan PayTren untuk Lifestyle di Era Digital. Banyak yang berubah kehidupannya setelah bergabung di Paytren dan menjalani peluang bisnisnya. Dan terbukti sudah lebih dari 2.000 orang berpenghasilan diatas Rp 10Juta/Bulan hanya bermodal handphone.
 
Jika Anda belum bergabung dan sangat Penasaran serta ingin tahu lebih dekat dengan PayTren? Bagaimana Peluang Bisnisnya ke depan untuk Indonesia dan Dunia? Silahkan Buktikan Sendiri betapa luar Biasanya PayTren yang akan mengubah Hidup Anda di Seminar Ini !!!
Jika Anda sudah bergabung tapi ingin tahu rahasia bisa berpenghasilan di atas 100juta/bulan, ini adalah saat yang tepat belajar dan melihat peluang bisnis murah tetapi hasilnya melimpah dari Pembicara yang Sangat Luar Biasa. Anak Muda yang sudah sukses di Bisnis Digital Paytren. Dalam waktu 2 tahun berhasil mendapatkan Penghasilan diatas Rp 200Juta/Bulan hanya melalui smartphone. Juga dari Seorang Mantan Debt Collector yang sudah hijrah menjadi Pelaku Bisnis Digital sehingga bisa merubah kehidupannya.


Jangan Tunda Lagi !!
Daftarkan Segera Diri Anda Sebelum Kami Tutup Karena Kursi yang Tersisa Hanya Untuk Memenuhi Kuota. 

HTM :
Only Rp35.000,-
H-2 / On the spot 50.000,-



More info :
Rachmat Hidayat 085779009800 /
WhatsApp Langsung Klik
>>>DI SINI<<<

SEGERA ISI DAFTAR HADIR DI LINK BERIKUT :
Info atau Daftar Paytren
Karena kami akan tutup pendaftarannya jika kuota telah terpenuhi seperti sebelum-sebelumnya.

Paytren & PPPA Merealisasikan Bangun Kembali Jembatan Parung Panjang !

BOGOR. Pada hari ini Sabtu, 12 Agustus 2017 PPPA Daarul Qur’an dan PayTren merealiasasikan program “Bangun Kembali Jembatan Parung Panjang” dengan diawali oleh Peletakan Baatu Pertama dan Kerja Bakti di lokasi jembatannya langsung di Desa Jagabita, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor.

Jembatan yang sudah dibangun sejak tahun 1950-an oleh para nenek moyang warga setempat, membentang sepanjang 30 meter serta menjadi penghubung utama Desa Jagabita, Parung Panjang Bogor dengan Desa Bojong Bitung, Legal Tangerang. Oleh kedua warga desa, jembatan ini digunakan melintas untuk pergi ke sekolah, bekerja dan bertani setiap harinya.

Problem utama yang dihadapi warga selama bertahun-tahun ini adalah kondisi jembatan yang tidak layak dengan mobilitas warga yang menggunakannya. Luasnya yang hanya cukup untuk sepeda motor sehingga warga harus bergiliran untuk melewatinya dan kekhawatiran warga akan meluapnya air sungai Cimanceuri saat hujan deras tiba dimana jembatan bisa saja terbawa arus air.

Dengan demikian, PPPA Daarul Qur’an dan PayTren peduli dengan kondisi ini dan pada hari ini memulai untuk kerja bakti dan pembangunan awal jembatan ini. Pimpinan PPPA Daarul Qur’an sekaligus Presiden Direktur PayTren, Ustadz Yusuf Mansur mengajak para leader dan para PayTeners untuk ikut serta dalam program ini dengan cara memberi sedekah via PayTren. Seperti diketahui, para PayTreners sejak semalam sudah bermalam di lokasi dengan menginap di tenda, mushola dan rumah-rumah warga.

Sumber : https://tn0255099.paytren.net/realisasi-bangun-kembali-jembatan-parung-panjang-oleh-pppa-daarul-quran-dan-paytren/

Jumat, 11 Agustus 2017

Fitur, Keuntungan, Syarat dan Ketentuan Web Support Paytren

Syarat dan Ketentuan Official Web Support PayTren


DEFINISI-DEFINISI

Selasa, 08 Agustus 2017

Makin Canggih, Bayar Toll Bisa Pakai Smartphone yang Sudah Terinstall Aplikasi Paytren

Paytren akan Hadirkan Toltren

Komisaris Utama Paytren Yusuf Mansur mengatakan, Paytren akan membuat program baru, yakni Toltren. Hal ini diungkapkan langsung saat konferensi pers usai menerima sertifikat syariah dari MUI, Senin (7/8) Bogor.

Program Toltren muncul karena Yusuf Mansur melihat masyarakat Indonesia yang terjebak kemacetan di tol akibat transaksi pembayaran yang dinilai terlalu lama.

Alhamdulillah, Paytren Dapat Sertifikasi Halal dari MUI


REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Perusahaan teknologi finansial (Fintech) pembayaran digital, Paytren telah mendapatkan sertifikat syariah dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sertifikat ini telah meresmikan Paytren masuk ke industri keuangan syariah Indonesia.

Komisaris Utama Paytren, Yusuf Mansur mengatakan, pihaknya telah melalui upaya yang panjang untuk mendapatkan sertifikasi ini. Bahkan melalui berbagai revisi dan evaluasi.

"Jadi prosesnya panjang untuk mendapatkan sertifikasi ini. Seperti menyusun disertasi, salah sedikit revisi," ujar Yusuf Mansur dalam konferensi pers Paytren di Bogor, Senin (7/8).

Menurut Yusuf Mansur, dalam proses mendapatkan sertifikasi ini MUI telah banyak memberikan pendampingan mengingat Paytren merupakan Fintech syariah pertama, sehingga untuk memberikan sertifikasi ini perlu ada kehati-hatian.

"Meskipun kenal dekat dengan MUI, tetap saja harus memenuhi syarat untuk mendapatkan sertifikasi ini. Semuanya profesional," kata Yusuf.

Dengan adanya sertifikasi ini pihaknya berharap Paytren dapat menciptakan cashless society dengan prinsip syariah. Apalagi Paytren memiliki konsep yang memenuhi kebutuhan masyarakat, yakni digunakan untuk membayar tagihan seperti listrik, air, pulsa, yang merupakan kewajiban, sehingga dipastikan akan selalu dipakai masyarakat.

Direktur Utama Paytren, Hari Prabowo meyakini, ke depannya Paytren akan tumbuh pesat mengingat semakin banyak pengguna smartphone di Indonesia. "Smartphone bukan lagi barang mahal. Hampir semuanya sudah pakai. Sebelum menawarkan Paytren, mereka bisa belajar pakai dulu, rasakan dulu bagaimana isi deposit, isi pulsa baru ditawarkan lagi. Semuanya pasti bisa," ujar dia.

Ketua Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI), Joko Komara menilai, Paytren akan semakin berkembang karena memiliki marketing plan yang bagus dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Selama ini, kata dai, bisnis penjualan langsung dinilai money game apabila mendapatkan bonus berdasarkan anggota baru.

Namun, Paytren mendapatkan bonus sesuai dengan bisnisnya. Paytren memberikan cashback atau diskon bagi pengguna yang membayar tagihan serta memberikan referensi kepada orang lain.

"Paytren ini menghasilkan uang dari bayar tagihan. Kalau beli barang itu pilihan, kalau bayar tagihan itu kewajiban. Jadi pasti orang selalu pakai karena membayar kewajiban," kata Joko.

Joko juga mengapresiasi pihak Paytren yang jatuh bangun membangun usaha pembayaran digital ini hingga mendapatkan sertifikasi dari MUI.

Foto-Foto Serah Terima Sertifikat Syarial Paytren Halal








Sumber foto : http://www.republika.co.id/berita/inpicture/nasional-inpicture/17/08/07/

MUI beri sertifikat syariah pada aplikasi pembayaran digital PayTren

Sertifikat Halal MUI Paytren

Merdeka.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyerahkan sertifikat syariah kepada aplikasi pembayaran digital PayTren. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital.

"Hari ini, hari raya untuk PayTren. Ada serah terima sertifikat halal MUI kepada PayTren setelah proses yang panjang," kata Owner PayTren Yusuf Mansyur di Hotel Royal Tulip, Bogor, Senin (7/8).

Ketua MUI Ma'ruf Amin mengatakan pemberian sertifikat ini membutuhkan waktu yang panjang. Sebab, jika PayTren belum memenuhi syarat, maka Dewan Syariah Nasional MUI tidak akan memberikan sertifikat tersebut.

"Hari ini tentu hari yang bersejarah karena PayTren sudah lama belum dapat sertifikat. Dewan Syariah Nasional memang sangat hati-hati dan selektif untuk tidak memberikan sertifikat sepanjang persyaratan belum dipenuhi. Walaupun saya kenal Ustad Yusuf Mansyur baik, tapi kalau syaratnya belum dipenuhi baik admin, OJK, BI belum dipenuhi maka tidak diberikan," imbuhnya.

Dengan diberikannya sertifikat syariah ini, Ma'ruf harap PayTren bisa meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya masyarakat menengah ke bawah. "Semoga PayTren bisa meningkatkan perekonomian umat. Sebab, walaupun belum ada sertifikat tapi pelanggannya sudah 1,6 juta orang," pungkasnya.

[sau]